Senin, 18 Mei 2009

cara mudah hafal qur'an (yakin kita bisa)

Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad . Dalam tulisan
ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al
quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan
diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk
mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di
praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja
yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis
dalam mempraktekannya:
Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat an-nisa, maka
anda bisa mengikuti teori berikut ini:
1- Bacalah ayat pertama 20 kali:


3- Bacalah ayat ketiga 20 kali:
5- Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir
menggabungkannya sebanyak 20 kali.
2 www.tris.co.nr
6- Bacalah ayat kelima 20 kali:
7- Bacalah ayat keenam 20 kali:

{8- Bacalah ayat ketujuh 20 kali:
9- Bacalah ayat kedelapan 20 kali:
{8}
10- Kemudian membaca ayat ke 5 hingga ayat ke 8 untuk
menggabungkannya sebanyak 20 kali.
11- Bacalah ayat ke 1 hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk
memantapkan hafalannya.
Demikian seterusnya hingga selesai seluruh al Quran, dan
jangan sampai menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz,
agar tidak berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.
BAGAIMANA CARA MENAMBAH HAFALAN PADA HARI
BERIKUTNYA?
Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya,
maka sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus
membaca hafalan lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak
20 kali juga hal ini supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam
ingatan anda, kemudian anda memulai hafalan baru dengan cara
3 www.tris.co.nr
yang sama seperti yang anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat
sebelumnya.
BAGIMANA CARA MENGGABUNG ANTARA MENGULANG
(MURAJA'AH) DAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang
hafalan yang sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al
quran terus-menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga
bisa menyelesaikan semua al quran, kemudian anda ingin
mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan terasa berat sekali,
karena secara tidak disadari anda akan banyak kehilangan hafalan
yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari nol, oleh karena
itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran adalah dengan
mengumpulkan antara murajaah (mengulang) dan menambah
hafalan baru. Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga
bagian, setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari
menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat
halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga anda dapat
menyelesaikan sepuluh juz, jika anda telah menyelesaikan sepuluh
juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk mengulang
yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang sebanyak
delapan halaman.
Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai
kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua
lembar tergantung kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8
halaman sehingga anda bisa menyelesaikan 20 juz, jika anda telah
menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk
mengulang, setiap hari anda harus mengulang 8 halaman, jika sudah
mengulang selama dua bulan, maka mulailah enghafal kembali setiap
harinya satu atau dua halaman tergantung kemampuan dan setiap
harinya mengulang apa yang telah dihafal sebanyak 8 lembar, hingga
anda bisa menyelesaikan seluruh al-qur an.
4 www.tris.co.nr
Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama
secara tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz,
kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang
setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama,
kemudian pindahlah untuk mengulang sepuluh juz terakhir dengan
cara yang hampir sama, yaitu setiapharinya mengulang setengah juz
ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz
kedua.
BAGAIMANA CARA MENGULANG AL-QURAN (30 JUZ)
SETELAH MENYELESAIKAN MURAJAAH DIATAS?
Mulailah mengulang al-qur an secara keseluruhan dengan cara
setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulangnya 3 kali dalam
sehari, dengan demikian maka anda akan bisa mengkhatamkan al-
Quran setiap dua minggu sekali.
Dengan cara ini maka dalam jangka satu tahun insya Allah anda
telah mutqin (kokoh) dalam menghafal al qur an, dan lakukanlah
cara ini selama satu tahun.
APA YANG DILAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL QUR AN
SELAMA SATU TAHUN?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangnya dengan itqan
(mantap) selama satu tahun, jadikanlah al qur an sebagai wirid
harian anda hingga akhir hayat, karena itulah yang dilakukan oleh
Nabi  semasa hidupnya, beliau membagi al qur an menjadi tujuh
bagian dan setiap harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut,
sehingga beliau mengkhatamkan al-quran setiap 7 hari sekali.
Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat
Rasulullah bagiamana cara mereka membagi al qur an untuk
dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: "kami kelompokan menjadi
3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan wirid mufashal dari
surat qaaf hingga khatam ( al Qur an)". (HR. Ahmad).
Jadi mereka membagi wiridnya sebagai berikut:
5 www.tris.co.nr
- Hari pertama: membaca surat "al fatihah" hingga akhir surat
"an-nisa",
- Hari kedua: dari surat "al maidah" hingga akhir surat "attaubah",
- Hari ketiga: dari surat "yunus" hingga akhir surat "an-nahl",
- Hari keempat: dari surat "al isra" hingga akhir surat "al
furqan",
- Hari kelima: dari surat "asy syu'ara" hingga akhir surat
"yaasin",
- Hari keenam: dari surat "ash-shafat" hingga akhir surat "al
hujurat",
- Hari ketujuh: dari surat "qaaf" hingga akhir surat "an-naas".
Para ulama menyingkat wirid nabi dengan al-Qur an menjadi
kata: " Fami bisyauqin (  
) ", dari masing-masing huruf
tersebut menjadi symbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada
setiap harinya maka:
- huruf "fa" symbol dari surat "al fatihah", sebagai awal wirid
beliau hari pertama,
- huruf "mim" symbol dari surat "al maidah", sebagai awal wirid
beliau hari kedua,
- huruf "ya" symbol dari surat "yunus", sebagai wirid beliau hari
ketiga,
- huruf "ba" symbol dari surat "bani israil (nama lain dari surat
al isra)", sebagai wirid beliau hari keempat,
- huruf "syin" symbol dari surat "asy syu'ara", sebagai awal wirid
beliau hari kelima,
- huruf "wau" symbol dari surat "wa shafaat", sebagai awal wirid
beliau hari keenam,
- huruf "qaaf" symbol dari surat "qaaf", sebagai awal wirid beliau
hari ketujuh hingga akhir surat "an-nas".
6 www.tris.co.nr
Adapun pembagian hizib yang ada pada al-qur an sekarang ini tidak
lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.
BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG
MUTASYABIH (MIRIP) DALAM AL-QUR AN?
Cara terbaik untuk membedakan antara bacaan yang hampir
sama (mutasyabih) adalah dengan cara membuka mushaf lalu
bandingkan antara kedua ayat tersebut dan cermatilah perbedaan
antara keduanya, kemudian buatlah tanda yang bisa untuk
membedakan antara keduanya, dan ketika anda melakukan
murajaah hafalan perhatikan perbedaan tersebut dan ulangilah
secara terus menerus sehingga anda bisa mengingatnya dengan baik
dan hafalan anda menjadi kuat (mutqin).
KAIDAH DAN KETENTUAN MENGHAFAL:
1- Anda harus menghafal melalui seorang guru atau syekh yang
bisa membenarkan bacaan anda jika salah.
2- Hafalkanlah setiap hari sebanyak 2 halaman, 1 halaman
setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib,
dengan cara ini insya Allah anda akan bisa menghafal al-qur an
secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun, akan tetapi jika
anda memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka
anda akan sulit untuk menjaga dan memantapkannya,
sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang
dilupakan.
3- Hafalkanlah mulai dari surat an-nas hingga surat al baqarah
(membalik urutan al Qur an), karena hal itu lebih mudah.
4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf
tertentu baik dalam cetakan maupun bentuknya, hal itu agar
lebih mudah untuk menguatkan hafalan dan agar lebih mudah
mengingat setiap ayatnya serta permulaan dan akhir setiap
halamannya.
7 www.tris.co.nr
5- Setiap yang menghafalkan al-quran pada 2 tahun pertama
biasanya akan mudah hilang apa yang telah ia hafalkan, masa
ini disebut masa "tajmi'" (pengumpulan hafalan), maka jangan
bersedih karena sulitnya mengulang atau banyak kelirunya
dalam hafalan, ini merupakan masa cobaan bagi para
penghafal al-qur an, dan ini adalah masa yang rentan dan bisa
menjadi pintu syetan untuk menggoda dan berusaha untuk
menghentikan dari menghafal, maka jangan pedulikan
godaannya dan teruslah menghafal, karena meghafal al-quran
merupakan harta yang sangat berharga dan tidak tidak
diberikan kecuali kepada orag yang dikaruniai Allah swt,
akhirnya kita memohon kepada-Nya agar termasuk menjadi
hamba-hamba-Nya yang diberi taufiq untuk menghafal dan
mengamalkan kitabNya dan mengikuti sunnah nabi-Nya dalam
kehidupan yang fana ini. Amin ya rabal 'alamin.

lebih dekat dengan khalid misy'al

Tak banyak yang mencermati orang yang selama ini mengelola Hamas dengan penuh amanah. Dialah Khalid Misy'al. Inilah di antara kisah kecil sisi lain dari kehidupan beliau.

Beliau bernama Khalid Misy'al. Sebuah nama yang cocok untuk mencirikan semangat perjuangannya memimpin Harakah Al-Muqaawamah Al-Islamiyah atau Hamas. Arti dari nama Khalid Misy'al adalah nyala api yang tidak pernah padam. Inilah seorang pemimpin gerakan Islam abad ini yang sangat ditakuti Amerika dan Israel.

Khalid lahir pada tahun 1956 di Silwad, sebuah wilayah dekat Ramallah yang kemudian menjadi wilayah Yordan. Ia menamatkan pendidikan sekolah dasarnya di Silwad pada 1967, kemudian pindah ke Kuwait karena perang.

Di Kuwait, Khalid kuliah di Universitas Kuwait, dan lulus sebagai sarjana muda bidang fisika. Semasa kuliah, Khalid Misy'al menjadi ketua himpunan mahasiswa Palestina dan menentang pemerintahan Yasser Arafat dan PLO-nya. Sejak masih belia, Khalid sudah tergabung dalam Islamic Haqq Bloc, yang bersaing dengan Fatah dalam merangkul masa mahasiswa.

Tahun 1980, ia mendirikan Liga Islam Mahasiswa Palestina, yang merupakan bagian dari Ikhwan. Tapi tidak lama, karena dibubarkan oleh pemerintah. Namun, segera Khalid pun mendirikan Liga Islam Mahasiswa Palestina (al-Rabita al-Islamiyya li Talabat Filastin) tahun 1980.

Setelah lulus, antara tahun 1978 hingga1983, Khalid Misy'al mengajar di berbagai kampus di Kuwait. Tahun 1983, gerakan Islam Palestina mengadakan pertemuan tertutup dan pesertanya berasal dari berbagai wilayah Palestina seperti Tepi Barat, Jalur Gaza, juga luar Palestina.

Pertemuan inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Hamas dan Khalid Misy'al adalah proyeksi masa depan kepemimpinan Hamas. Setelah itu Khalid tinggal di Kuwait. Ia menikah tahun 1981 dan dikarunia 7 orang anak.

Ketika Iraq menginvasi Kuwait, Khalid pindah ke Yordan dan mulai mencurahkan kosentrasinya secara penuh untuk Hamas. Ia kemudian menjadi ketua Biro Politik Hamas. Dari sinilah, mungkin, bisa terjawab siapa di balik invasi Irak ke Kuwait dan apa motif sesungguhnya.

Mossad, badan rahasia intelijen Israel, sudah lama mengincar Khalid Misy'al sebagai target operasi. Pada 25 September 1997, Mossad, atas perintah Perdana menteri Benjamin Netanyahu dan kabinetnya, mencoba melakukan pembunuhan terhadap Khalid.

Sepuluh agen Mossad yang paling terlatih ditugaskan untuk itu. Mereka menyamar sebagai turis Kanada dan memasuki Yordan dengan leluasa. Agen-agen Mossad ini sudah hampir dekat dengan sasarannya. Mereka bahkan sudah memasuki rumah Khalid Misy'al dan menyuntikan racun melalui leher Khalid ketika dia tidur.

Setengah mati, setengah hidup. Seperti itulah kira-kira yang dirasakan Khalid Misy'al setelah syaraf di leher dekat telinganya disuntikkan gas racun. Walaupun dua agen berhasil ditaklukkan oleh satu orang pengawal Misy'al, tapi racun sudah terlanjur disuntikkan.

Kedua agen Mossad yang dibekuk itu lalu ditukar dengan antidote (penawar racun), dan pembebasan Asy-Syahid Syaikh Ahmad Yassin.

Alih-alih berhasil membunuh Misy'al, Israel malah terpaksa melepas ulama mujahid besar itu dari hukuman penjara seumur hidup waktu itu. Allaahu Akbar

Di tahun 2004, seorang pemimpin tertinggi Hamas tewas diroket Israel dalam mobilnya. Dialah Abdul Aziz al-Rantisi. Dan sejak itu, Khalid Misy'al terpilih sebagai pengganti Rantisi untuk memimpin Hamas.

Khalid Misy'al sangat kritis terhadap Yaser Arafat. Ia menolak ide gencatan senjata dengan Israel. Ia ditengarai sebagai kunci dari kebijakan Palestina. Ketika Syeikh Ahmad Yassin dibunuh Israel tahun 2004, ia mengatakan, "Kami tak akan pernah melakukan gencatan senjata dengan Israel jika rakyat Palestina terus diperlakukan seperti ini oleh Israel."

Ketika Hamas menang pemilu sah di Palestina, Khalid mengatakan, "Kita semua harus menyatukan diri, dan segera menyatakan kemerdekan kita. Kita harus punya angkatan bersenjata yang bisa melindungi kita dari agresi Israel."

Sebagai salah satu pemegang saham kemenangan Hamas dalam pemilu, Khalid Misy'al tidak mentang-mentang. Dia tidak seperti umumnya politisi yang minta dibalas dengan 'sanjungan' kekuasaan. Atau, mungkin 'proyek' kompensasi kekuasaan lain. Justru, Khalid memberi jalan bagi Ismail Haniyah untuk menjadi perdana menteri. Dan Khalid Misy'al kembali meneruskan kehidupannya di Suriah yang selalu di bawah bayang-bayang ancaman pembunuhan untuk konsisten memimpin organisasi jihad terbesar dewasa ini.

Dalam sebuah wawancara dengan harian Rusia, Nezavisimaya Gazeta, tanggal 13 November 2006, Khalid Misy'al mengatakan bahwa Hamas akan sudi melakukan gencatan senjata dengan Israel jika Yahudi itu mau menghormati perbatasan Palestina yang sudah ada sebelum tahun 1967, dan Israel menarik diri dari wilayah Palestina. Sebuah syarat yang tidak mungkin akan disetujui Israel.

September tahun 2008, Israel dan media Barat menyebarkan isu bahwa Khalid Misy'al tewas terbunuh di Damaskus, Suriah. Hal ini langsung dibantah anggota Biro Politik Hamas, Muhammad Nazal.

Intaian dan ancaman pembunuhan inilah yang menjadikan Khalid Misy'al tergolong orang yang tidak mudah untuk ditemui. Setidaknya, pengalaman seorang wartawan Hidayatullah, Dzikrullah bersama isterinya yang juga wartawan, bisa menggambarkan betapa ketatnya keamanan untuk Khalid. (kisahnya tertulis di bawah tulisan ini)


Selain konsistensinya, Khalid Misy'al juga dikenal begitu tawadhu. Ia tidak besar hati dalam memposisi dirinya di hadapan publik. Ketika pada Muktamar Internasional di Damaskus November lalu, ada seorang peserta yang berdiri dan membacakan sebuah syair dalam bahasa Arab yang artinya, “Sesungguhnya Hamaslah pembawa panji jihad dan perlawanan yang sesungguhnya!”

Di hadapan dua ribuan peserta muktamirin, Khalid Misy'al menyempatkan diri untuk menjawab syair itu, “Bukan cuma Hamas. Hamas hanya bagian dari dunia Arab dan dunia Islam yang semuanya melakukan perlawanan.”

Kepada faksi Fatah yang disebut oleh Khalid sebagai “saudara-saudaraku yang mulia”, dia menyampaikan bahwa persoalan yang penting bagi Hamas bukanlah Fatah. “Persoalan kita bersama adalah bagaimana memperbanyak orang baik yang akan bangkit membebaskan Al-Quds dan Palestina, darimanapun asal mereka,” tegas Khalid Misy'al penuh semangat.

Pada muktamar itu, Khalid Misy'al menyampaikan gugatan kepada negara-negara sekitar Palestina. Dia mengajak negara-negara tersebut untuk selalu membantu perjuangan Islam di Palestina.

“Jika boleh dianalogkan, maka kelak di Akhirat, rakyat Palestina akan mengadukan kepada Allah kenapa bangsa-bangsa tetangganya membiarkan mereka ditindas dan dizalimi oleh Israel yang dibantu Amerika dan Inggris,” tukas Khalid.

Kapal-kapal kecil dari laut yang jauh, dari Inggris dan Cyprus telah dengan berani menerobos blokade Zionis Israel dan masuk ke Gaza.

“Kenapa sampai hari ini tidak ada satu kapal pun yang berasal dari negara-negara tetangga Palestina menolong rakyat Palestina?” tanya Khalid Misy'al.

Dalam empat bulan terakhir, sudah ada tiga kapal misi perdamaian yang berhasil menembus blokade laut Israel sampai berhasil merapat di pelabuhan Gaza.

Khalid Misy'al juga mengajak seluruh rakyat Palestina mempertanyakan, kenapa dalam berbagai perundingan yang di dalamnya terlibat Amerika, Israel dan Otoritas Palestina, “tidak pernah sekalipun dibicarakan mengenai Hak Kembali ke Palestina bagi bangsa yang sedang terjajah dan terusir ini?”

Ajakan itu disampaikan dalam pidatonya di depan Muktamar Internasional untuk Hak Kembali ke Palestina.

Menurut Khalid, jika benar perundingan-perundingan itu dilakukan untuk kepentingan dan kesejahteraan bangsa Palestina, hal pertama yang harus dibicarakan adalah Hak Kembali.

Kini, jihad sedang berkobar di Gaza, Palestina. Dan, Hamas telah berhasil membuktikan bahwa Amerika dan Israel tak lebih dari sebuah bangsa yang pengecut, tidak seperti yang selama ini digembar-gemborkan media massa mereka. (mnh) dari berbagai sumber

*** Pertemuan Dua Wartawan Indonesia dengan Khalid Misy'al Permintaan wawancara sudah diajukan tiga minggu sebelumnya, saat pasangan suami-istri tersebut berada di Libanon Selatan dalam sebuah misi kemanusiaan bersama tim dokter MER-C (Medical Emergency Rescue Committee). Sepekan sebelum wawancara, penghubung mereka yang juga orang Hamas mengaku diperiksa habis-habisan oleh atasannya.

Tiga hari menjelang wawancara baru terjadi kontak via telepon yang intensif antara Dzikrullah dengan orang Hamas yang berganti-ganti. Sehari sebelum mereka pulang ke Jakarta, baru ada kepastian dari Hamas. Pasti diterima, tapi waktu dan tempat masih dimajumundurkan, dirahasiakan. Jadwal wawancara dimajukan dari jadwal yang sudah disepakati sebelumnya.

Menjelang wawancara, Dzikru dan Santi dijemput dengan hangat dan ramah oleh seorang petinggi Hamas. Tempat pertemuan di sebuah masjid sesudah shalat maghrib, di Damaskus, bekas ibukota Khilafah Bani Umayyah dan kini ibukota Republik Arab Suriah. Hari sudah gelap, tapi beberapa orang berbadan tegap masih terlihat berdiri dan duduk di tempat yang kurang lazim, di sekitar masjid. Mereka berdua diajak masuk ke sebuah sedan yang berkaca sangat gelap.

"Di dalam mobil suasana sudah lebih akrab. Kami saling bertukar salam dan doa. Namun suasana tegang malah meningkat karena tiba-tiba saja supir membentangkan tirai hitam sehingga kami sama sekali tak bisa melihat jalan di depan.

Keadaan gelap itu hampir-hampir sama dengan kalau mata kami ditutup kain hitam," kenang Dzikru. Mobil berjalan cukup cepat, melambat di beberapa belokan, tapi ngebut sebisa mungkin, sampai akhirnya masuk ke sebuah garasi. Sebelum mereka keluar dari mobil, pagar baja tebal berwarna gelap di belakang mobil ditutup secara otomatis.

Mereka kemudian dibimbing masuk dan menemukan beberapa orang yang baru selesai menunaikan shalat Maghrib berjama'ah. Hampir semua pria yang ada di ruangan itu menyandang senjata di dada atau di pinggangnya. Semuanya menyambut dengan senyum akrab dan genggaman tangan yang erat. "Silakan masuk.. silakan masuk... Ahlan wa sahlan.."

"Telepon seluler kami diamankan. Sebuah mesin detektor logam untuk barang dan manusia dioperasikan. Salah seorang pria di dekat mesin itu tidak tersenyum sama sekali. Matanya tajam memandangi bola mata kami satu per satu. Salah seorang dari kami mengucapkan salam dan tersenyum kepada pria gagah ini.

Di belahan dunia manapun, kepada bangsa manapun, senyum selalu ampuh untuk mencairkan suasana. Kali ini tidak mempan. Matanya tetap menyorot tajam. Bibir pria itu hanya bergerak sedikit menjawab salam, tangannya mengisyaratkan bahwa tas komputer jinjing, tas-tas kamera, dan tas tangan kami semua ditinggal di situ untuk nanti akan dikembalikan. Barang-barang petinggi Hamas yang mengantarkan kami juga diperiksa," Dzikru menceritakan suasana saat itu.

Belum selesai. Mereka kemudian diantarkan ke sebuah ruang pertemuan yang ditata seperti ruang tamu di rumah-rumah, berpintu kayu dengan ukiran yang indah. Sunyi dan tenang. Di dinding terdapat billboard bergambar puluhan pemimpin Hamas yang sudah menjadi syuhada, di antaranya Insinyur Al-Maghfurullaah Yahya Ayyasy dan Syaikh Shalah Syahadah.

Ada sebuah poster besar bergambar khusus satu orang, Allahuyarham Syaikh Ahmad Yassin. Di ujung ruangan yang memanjang itu ada maket raksasa Qubatusy-Syaqr bangunan indah beratap sepuhan emas, icon Al-Quds. Di ujung yang satu, sebuah wallpaper besar menutupi seluruh dinding bergambar Masjidil Aqsha, peta dan bendera Palestina, serta logo gerakan Hamas.

Di atas gambar masjid suci ketiga itu tertulis ayat Al-Qur'an surah Al-Isra' ayat pertama: Subhaanalladzii 'asyra bi 'abdihi laylan min al-Masjidil Haraam ila al-Masjidil Aqsha....

Tak lama kemudian seorang pengawal dengan pistol di rompi dan kabel putih di telinga (mirip para anggota Dinas Rahasia Amerika yang mengawal presidennya), datang membawa semua barang-barang Dzikru dan Santi, lalu mempersilakan mereka untuk menggunakannya. Sesudah 10 menit berlalu datanglah seorang pria yang wajahnya menyirnakan seluruh ketegangan yang sejak ba'da Maghrib menggumpal.

Inilah Khalid Misy'al. Berjas setelan abu-abu, berkemeja putih bersih lengan panjang, bersepatu kulit hitam, berkaos kaki abu-abu. Rambut dan jenggotnya rapi dan memutih di sana sini. Hal pertama yang dilakukan pria ini begitu masuk ruangan adalah menyapa Santi, satu-satunya perempuan di ruangan itu.

Badannya sedikit membungkuk, telapak tangan kanannya ia letakkan di dadanya sendiri, sambil tersenyum Misy'al menyapa, "Assalaamu'alaikum, kayfa haluki.. tamaam?"

Sesudah itu dia menyalami dan memeluk para pria yang hadir, seperti bertemu dengan teman lama. Bersamaan dengan kedatangan Misy'al, dua orang pengawal berpistol di pinggang dan rompi mengantarkan air putih dan piring-piring berisi pisang, anggur, pir, dan apel segar.

Abu Umar Muhammad, Kepala Biro Politik Hamas, tiba-tiba masuk ke dalam ruangan dengan setelan jas yang sangat rapi.

Rupanya, ia menjemput Misy'al untuk sebuah janji yang lain. Kehadiran Abu Umar membatalkan niat Misy'al untuk makan bersama Dzikru dan Santi sesudah wawancara.

Sesudah saling memperkenalkan diri, wawancara dimulai. "Bahasa Inggris saya tak begitu bagus," katanya merendah. (mnh) Sumber: Suara Hidayatullah